Putri Serindang Bulan

Pada zaman dahulu kala, di Bengkulu ada tujuh perempuan bersaudara yang merupakan putri Raja Wawang. Dari ketujuh bersaudara, Putri Serindang Bulan merupakan putri paling bungsu dan juga terkenal yang paling cantik. Ada banyak laki-laki yang ingin meminangnya, namun selalu ia tolak dengan alasan tidak ingin melangkahi keenam kakaknya.

Keenam kakaknya sebenarnya berencana menikah setelah Serindang Bulan menikah, mereka kemudian meminta agar Serindang Bulan Menikah terlebih dahulu.

Raja Wawang kemudian segera menyebarkan berita bahwa putri bungsunya, Serindang Bulan, telah siap untuk menikah. Para pemuda pun merasa gembira, tidak lama kemudian seorang Pangeran Tampan datang menemui Raja Wawang untuk melamar Putri Serindang Bulan. Putri Serindang bersedia menerima pinangan sang Pangeran Tampan, lalu pihak Kerajaan segera menyiapkan pesta pernikahan meriah.

Tiba-tiba, kejadian aneh menimpa Putri Serindang Bulan. Menjelang pernikahan, wajahnya berubah menjadi buruk dan badan sang putri juga dipenuhi penyakit kulit. Pangeran menjadi merasa kecewa, sehingga memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka. Anehnya, setelah Pangeran Tampan tersebut pergi wajah Serindang Bulan kembali cantik.

Tubuh sang putri menjadi sehat seperti sedia kala. Setiap ada laki-laki melamar, maka wajah Serindang Bulan akan berubah menjadi buruk, namun akan kembali cantik apabila pernikahan dibatalkan. Hal ini terus terulang hingga sembilan kali, bahkan membuat pihak keluarga terutama keenam saudarinya pun merasa malu.

Pada suatu hari, keenam saudari Serindang Bulan mengadakan rapat rahasia. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa mereka harus menyingkirkan Serindang Bulan, karena dianggap sebagai sumber masalah bagi kerajaan. Salah satu dari mereka, yaitu Karang Nio, awalnya menolak untuk menyingkirkan Serindang Bulan. Karang Nio memang paling dekat dengan Serindang Bulan, namun dengan penolakannya Karang Nio justru mendapat tugas untuk menyingkirkan Serindang Bulan. Kelima kakaknya meminta bukti berupa setabung darah dan irisan bagian telinga Serindang Bulan, sebagai tanda ia telah menyingkirkannya. Dengan berat hati, Karang Nio memenuhi permintaan kakak-kakaknya.

Pada suatu hari, Karang Nio mengajak Serindang Bulan berjalan-jalan. Awalnya Serindang Bulan tidak curiga namun, lama-kelamaan Serindang Bulan merasa takut karena Karang Nio mengajaknya masuk ke dalam hutan. Karang Nio terlihat sangat gelisah, dan akhirnya ia berterus terang kepada Serindang Bulan bahwa ia mendapat tugas untuk menyingkirkannya.

Karang Nio akhirnya memutuskan untuk mengelabui kakak-kakaknya, ia menyembelih seekor anjing hutan dan darah anjing hutan ia simpan dalam tabung. Kemudian ia melukai kuping Serindang Bulan, dan kuping putri serindang itu ia bawa sebagai bukti telah menjalankan tugasnya menyingkirkannya. Karang Nio lalu menyuruh Serindang Bulan pergi menaiki rakit dari sungai Ulau Deus, sedangkan Karang Nio segera kembali ke istana.

Setibanya di istana, ia menunjukan bukti setabung darah serta kuping Serindang Bulan pada kakak-kakaknya. Semua kakaknya pun merasa senang. Sementara di hutan, Serindang Bulan pergi menaiki rakit di sungai. Ia akhirnya turun di daerah Muara Setahun. Disana, Serindang Bulan memanjat tebing. Di atas tebing, sang putri membuat rumah untuk ia tinggali.

Setahun telah berlalu semenjak Serindang Bulan pergi dari istana. Suatu ketika, sebuah perahu milik Raja Indrapura bernama Tuanku Raja Alam melewati Muara Setahun. Sang Raja melihat sinar kemilau dari atas bukit. Karena penasaran, Raja pun menepi kemudian turun dari perahu. Ia kemudian menaiki tebing sumber sinar kemilau tersebut.

Setibanya diatas terbing, Raja melihat sebuah rumah. Sang raja mengetuk pintu rumah itu, dan dari rumah tersebut keluarlah Serindang Bulan yang membuat Raja terkejut. Setelah berkenalan, putri Serindang Bulan kemudian menceritakan kejadian yang menimpanya. Cerita Serindang Bulan membuat Raja terharu, kemudian mengajaknya untuk tinggal di Kerajaan Indrapura. Serindang Bulan pun menyetujuinya.

Sesampainya di Kerajaan Indrapura, Sang Raja menggelar rapat. Sang Raja menceritakan masalah Serindang Bulan. Raja berkeinginan untuk meminang Serindang Bulan. Para Penghulu Kerajaan mengusulkan untuk melihat situasi selama tiga hari untuk melihat apakah wajah Serindang Bulan akan kembali berubah menjadi buruk. Setelah ditunggu selama tiga hari, ternyata wajah Serindang Bulan tetap cantik. Akhirnya para penghulu menikahkan Raja dengan Serindang Bulan.

Para Penghulu meminta Raja untuk memberitahu wali Serindang Bulan. Raja kemudian mengirim utusan ke tempat Raja Wawang untuk memberitahu tentang rencara pernikahan Serindang Bulan dengan Raja Alam. Mendengar kabar tersebut, kakak-kakak Serindang Bulan kaget bukan main. Mereka menyalahkan Karang Nio, karena dianggap gagal menyingkirkan Serindang Bulan.

Lalu berangkatlah keenam saudari tersebut. Sesampainya mereka di Kerajaan Indrapura, mereka langsung bertemu dengan Tuanku Raja Alam. Keenam saudari meminta mahar berupa emas sebagai syarat menikahi adik mereka, Serindang Bulan.

Raja Alam menyetujui permintaan mahar dari keenam saudari tapi dengan satu syarat, mereka harus mengenali adik mereka sendiri, Serindang Bulan. Jika tidak, maka mereka semua akan dihukum. Raja kemudian menyiapkan enam orang gadis yang didandani dan wajahnya mirip Serindang Bulan. Mereka dihadapkan pada keenam saudari Serindang Bulan. Keenam saudari Serindang Bulan diminta untuk menunjukkan mana Serindang Bulan asli.

Kelima saudari kebingungan karena tidak tahu Serindang Bulan asli, lalu Karang Nio teringat bahwa ia pernah melukai telinga Serindang Bulan. Dan benarlah, ada satu gadis memiliki bekas luka di telinganya yang berarti dialah Serindang Bulan asli. Akhirnya putri serindang dengan Karang Nio berpelukan sambil menangis melepas rindu.

Akhirnya Tuanku Raja Alam menikahi Serindang Bulan. Sementara Keenam saudari mendapatkan setabung bambu berisi emas. Serindang Bulan sama sekali tidak menyimpan dendam kepada kakak-kakaknya. Walau ia telah menikah dan hidup terpisah dari kakak-kakaknya, namun ia masih sering mengirimi mereka hadiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *